1.6.10

PELATIHAN KETRAMPILAN HIDUP (LIVE SKILL) BAGI PEMUDA PAPUA
Program Belantara-ILO

Kota dan Kabupaten Sorong merupakan pintu gerbang Pulau Papua yang secara ekonomi terus tumbuh dengan pesat. Namun angka pengangguran semakin tinggi, berbanding terbalik dengan jumlah investasi yang semakin meningkat. Belantara berusaha memberikan kontribusi terhadap pengurangan pengangguran di Papua, dengan melaksanakan program Peningkatan Ketrampilan Pemuda Papua, agar menjadi tenaga kerja yang berskill dan kompetitif.

Program ini bekerjasama dengan ILO East, bertujuan untuk meningkatkan kesempatan memperoleh pekerjaan dan berwirausaha bagi kaum muda melalui peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan relevan, serta mendukung penghapusan pekerja anak. Dalam implementasinya, ketrampilan kerja yang dimaksud tidak semata-mata mencakup pengetahuan dan ketrampilan kerja di bidang tertentu. Tetapi juga mencakup kecapakan hidup meliputi sikap, perilaku, motivasi dan keluwesan dalam komunikasi kelompok, yang memungkinkan seseorang mampu ber-adaptasi baik dalam setiap lingkungan kerja di mana saja.

Selama satu tahun, target kaum muda yang akan mengikuti pelatihan adalah 350 orang. Dalam pelaksanaan program ini, Belantara Papua bekerja dengan LPPM Politeknik Saint Paul, Arauna Computer, Pt. Triton, SMKN 3, SMP YPK, SMA PGRI, Bengkel Jimero, dll.


PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PAPUA
Program Belantara-Yayasan Bumi Kita-IPPF

Bekerjasama dengan YBK, Belantara Papua melaksanakan program pemberdayaan perempuan miskin Kota Sorong. Program yang dilakukan bertema: Selamatkan Perempuan dan Generasi Masa Depan Papua, melalui pembuatan koperasi mama-mama untuk pengembangan ekonomi, advokasi kebijakan anggaran, dan pembuatan sekolah gratis untuk anak usia dini asli Papua.

KURSUS FILSAFAT
Program Belantara-Keuskupan Sorong Manokwari

Setiap orang kadang hanyut dalam pemikiran yang sempit, egois, sektarian, sukuisme dan tidak dapat keluar dari pemikiran lama untuk melihat cakrawala baru yang lebih baik. Kebanyakan manusia tidak mampu membedah dirinya untuk menjadi manusia yang memiliki rasionalitas dan kesadaran sebagai ciptaan Tuhan yang ada. Kekritisan dalam mendalami sudah tidak berbentuk dan kebanyakan setiap orang yang sadar menghilangkan kesadarannya lalu bergabung dengan yang tidak tahu karena hampir mayoritas dikuasai (yang tidak tahu) serta minoritas (yang sadar) tergilas.

Kemampuan berpikir logis, kritis, dan analitis juga harus dimiliki oleh seorang aktivis yang bekerja dengan masyarakat. Untuk meningkatkan wacana berpikir para pelaku gerakan sosial di Kota dan Kabupaten Sorong, Belantara Papua bekerja sama dengan Keuskupan Sorong Manokwari menyelenggarakan Kursus Filsafat pada bulan Mei s.d. Agustus 2010. Materi-materi yang diberikan dalam kursus ini antara lain: dasar-dasar filsafat, etika dan nilai, filsafat budaya, reposisi agama sebagai pembebasan manusia, filsafat politik, kebangkrutan kebudayaan kolektif, dll.

2 komentar:

  1. Helo belantara papu,pesan dari bahwa mohon tingkatkan proses kursus filsaafat karena papua sangat butuhkan program ini,Ini merupakan salah satu solusi kedepan bagi generasi papua karena dalam perkembangan dinamika yang sedang berkembang bahwa generasi papua tertinggal dari berbagai aspek,baik itu pendidikan,ekonomi,sosial,dan politik.

    BalasHapus
  2. salm jumpa... kagum sekali dngan teman2 belantara papua,.. ini lah cara2 real yg menuntun msyrakt papua mnjdi manusia2 yg handal ke dpannya...

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar Anda terhadap sajian ini.